Senin, 05 Agustus 2019 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 1537
(Foto: doc)
Sinergisitas antara Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) dengan Sudin Pendidikan I dan II Jakarta Barat menargetkan sebanyak 200 ribu pelajar menjadi nasabah baru bank sampah.
Kepala Sudin LH Jakarta Barat, Edi Mulyanto mengatakan, pihaknya bersama Sudin Pendidikan I dan II selama ini gencar menggalakkan program pengurangan sampah dari sumbernya yang menjadi salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) sebagaimana tertuang dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1042 Tahun 2018.
"Hingga saat ini, sebanyak 22.600 peserta didik dari 126 sekolah Adiwiyata telah menjadi nasabah bank sampah. Kami menargetkan penambahan sebanyak 200 ribu nasabah baru bank sampah di kalangan pelajar," ujarnya, Senin (5/8).
Edi menjelaskan, upaya pengurangan sampah dari sumbernya yang terus digencarkan di delapan kecamatan se-Jakarta Barat difokuskan baik di lingkungan permukiman warga maupun sekolah.
"Total ada 800 sekolah dari tingkat SD dan SMA dan yang sederajat di Jakarta Barat. Ini sangat potensial untuk mempercepat sosialisasi program penanggulangan sampah dari sumbernya," ungkapnya.
Menurutnya, melalui upaya penanggulangan dari sumbernya maka sampah yang dibuang menuju ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang akan semakin berkurang.
"Pemilahan sampah ini juga bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga. Untuk pelajar, uang yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam rekening masing-masing peserta didik yang menjadi nasabah bank sampah," terangnya.
Ia menambahkan, pihaknya hingga saat ini telah memiliki sebanyak 655 Bank Sampah Unit (BSU) di lingkungan permukiman warga yang tersebar di delapan kecamatan.
"Untuk pengurangan sampah dari sumbernya dengan adanya bank sampah sekitar 19 persen. Ditargetkan tahun 2020, pengurangan bisa mencapai hingga 30 persen," tandasnya.