Selasa, 02 Juli 2019 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: F. Ekodhanto Purba 1715
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Komisi C DPRD Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Badan Pembina BUMD (BPBUMD) sebagai tindak lanjut dari Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD (P2APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2018.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Santoso mengatakan, rapat tersebut digelar untuk mengetahui neraca keuangan masing-masing BUMD di sepanjang tahun 2018.
Ia mengatakan, secara realisasi telah memenuhi target, namun besarannya masih kecil.
"Harapannya, ke depan BPBUMD bisa lebih maksimal lagi agar dapat meningkatkan deviden Pemprov DKI Jakarta,” ujar Santoso, usai rapat di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (2/7).
Ditambahkan Santoso beberapa realisasi BUMD dengan penghasilan laba bersih dan deviden terbaik, yaitu, PT Food Station Tjipinang Jakarta (FSTJ) sebesar Rp 30,2 miliar (186,20 persen), PT Pembangunan Jaya Ancol sebesar Rp 226 miliar (118 persen), serta PT Jakarta International Ecogreen Pulogadung (JIEP) sebesar Rp17,4 miliar (10,7 persen).
Meski demikian, Santoso menilai BPBUMD tetap harus terus mencari alternatif solusi peningkatan terhadap nilai laba bersih dan deviden yang didapat masing-masing BUMD.
"Salah satunya, mendorong BUMD tidak tergantung dengan Penyertaan Modal Daerah (PMD)," jelasnya.
Kepala BPBUMD DKI Jakarta, Riyadi menuturkan pihaknya terus mengoptimalkan kinerja masing-masing BUMD. Ia mengatakan, hal tersebut terlihat dari capaian total realisasi keseluruhan BUMD sebesar Rp 592,9 miliar dari target penetapan Rp 539,9 miliar di sepanjang tahun 2018.
Dengan kata lain, realisasi pada 2018 ada peningkatan dari target APBD penetapan awal dengan realisasinya.
"Ke depan kami akan terus mengevaluasi neraca keuangan masing-masing BUMD untuk menjaga tren positif tersebut dalam APBD DKI Jakarta 2019," tandasnya.