Jumat, 28 Juni 2019 Reporter: Maulana Khamal Macharani Editor: Toni Riyanto 3446
(Foto: Maulana Khamal Macharani)
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni meninjau Gang Hijau Cemara di RT 09/05, Kelurahan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
Selain tanaman obat keluarga (Toga), Gang Hijau Cemara juga mengembangkan pertanian perkotaan (urban farming) dengan membudidayakan beraneka jenis sayur-mayur dengan kekhususan kale yang dijuluki sebagai Ratu Sayuran.
Pantauan beritajakarta.id, dalam peninjauan tersebut, selain memberikan motivasi, Darjamuni beserta jajaran melakukan panen kale, menyerahkan sura Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) kepada Kuswati selaku penggiat pertanian perkotaan di Gang Hijau Cemara, serta menyaksikan langsung demo pembuatan smoothies kale dengan tambahan susu dan buah nanas.
Darjamuni mengatakan, pertanian perkotaan di Gang Hijau Cemara dapat menjadi rujukan karena sudah meraih prestasi sebagai Juara 2 lomba Taman Hatinya PKK Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat.
"Kami berterima kasih kepada penggiat pertanian perkotaan di sini, pengurus RT/RW, pihak kelurahan dan kecamatan, serta Suku Dinas KPKP Jakarta Barat," ujarnya, Jumat (28/6).
Darjamuni menjelaskan, penggiat pertanian perkotaan di Gang Hijau Cemara juga diikutsertakan dalam program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT).
"Penggiat urban farming di sini sangat membanggakan karena sudah masuk ke tahap P4 atau perizinan," ungkapnya.
Ia menambahkan, berkaitan dengan pemasaran produk, Dinas KPKP siap untuk membantu dan memfasilitasi. Bahkan, dalam waktu dekat Dinas KPKP akan melakukan metode pemasaran online untuk hasil pertanian perkotaan maupun produk turunannya.
"Kami ingin masyarakat lebih termotivasi lagi dan pertanian perkotaan di Kelurahan Glodok bisa terus berkembang," terangnya.
Sementara, Kepala Seksi Pertanian Perkotaan Dinas KPKP DKI Jakarta, Taufik Yulianto menuturkan, perkembangan urban farming di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu sangat bagus.
"Pengiat pertanian perkotaan baik pribadi maupun mereka yang bergabung dalam kelompok tani atau Poktan terus bertambah," ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan penyuluhan agar pelaku urban farming semakin bersemangat. Sebab, tidak hanya sekadar menghijaukan lingkungan,
urban farming bisa menjadi sumber penghasilan."Banyak manfaat dari pertanian perkotaan, itu yang perlu terus kita sampaikan. Ini adalah wujud nyata dari gerakan partisipatif kolaboratif," tandasnya.