Rabu, 19 Juni 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2671
(Foto: doc)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta terus mengencarkan promosi pariwisata, seni dan budaya. Promosi tersebut di antaranya dilakukan dengan mengirimkan delegasi untuk ikut serta pada 15 event berskala internasional di luar negeri tahun ini.
Adapun
15 event tersebut yakni, Internationale Tourismus Borse Berlin, Arabian Travel Market Dubai, Beijing International Tourism Expo, Festival Indonesia di Oslo, Tong Tong Fair Den Haag, Perayaan Sister City Jakarta-Berlin, Milan Design Week, dan Festival Indonesia di Tokyo.Kemudian, Internationale Tourismus Borse Asia, Matta Fair, Otdykh Leisure Moscow, World Travel Market London, Seoul Friendship Fai, Bangkok Sister Cities Week, dan Enjoy Jakarta di Los Angeles, Amerika Serikat.
Kepala Disparbud DKI Jakarta, Edy Junaedi mengatakan, selain event yang diikuti, jumlah delegasi yang mengikuti kegiatan promosi pariwisata dan budaya pada tahun ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu event yang diikuti tidak sampai 10, tapi di tahun 2019 meningkat menjadi 15 dengan jumlah tujuh delegasi," ujarnya, Rabu (19/6).
Edy menjelaskan, pengiriman delegasi budaya pada event internasional ini menjadi momen memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan serta kesenian Betawi kepada dunia internasional dalam rangka mendorong wisatawan mancanegara datang ke Jakarta.
"Tahun ini kami punya target kunjungan wisatawan asing ke Jakarta bisa mencapai 2,9 juta orang," terangnya.
Menurutnya, delegasi yang dikirim pada event berskala internasional tersebut mayoritas adalah pelaku seni tari yang berasal dari sanggar-sanggar binaan Disparbud DKI Jakarta. Selain membawa misi kebudayaan keikutsertaan ini juga mempromosikan wisata yang ada di Jakarta.
"Kami juga mempromosikan tempat wisata yang ada di Jakarta. Kami mengutus delegasi utamanya seniman tari," ungkapnya.
Sementara, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran dan Disparbud DKI Jakarta, Hari Wibowo menuturkan, delegasi yang diberangkatkan merupakan sanggar-sanggar binaan yang sudah memiliki jam terbang atau pengalaman dan lolos proses kurasi.
"Mereka harus betul-betul siap karena harus bisa tampil prima dan menjadi duta promosi. Selain talkative bisa bahasa Inggris, mereka juga harus mampu menjelaskan dari mulai kostum, aksesoris yang dia pakai, hingga makna yang terkandung kepada audiens atau tamu yang bertanya," tandasnya.