Sabtu, 13 Desember 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 4672
(Foto: Folmer)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta menggelar lokakarya World Royal Heritage Festival (WRHF) atau Festival Agung Keraton Sedunia sejak 12-14 Desember di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Dalam lokakarya tersebut Pemprov DKI menekankan komitmennya untuk menggelar acara tersebut dua tahun sekali.
Tujuan digelarnya lokakarya ini untuk mengevaluasi penyelenggaraan WRHF 2013, dan sebagai momen untuk menyusun perencanaan lebih matang pada penyelenggaraan serupa tahun 2015 mendatang.
"Sesuai komitmen Pemprov DKI Jakarta bahwa WRHF akan diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Diharapkan melalui penyelenggaraan WRHF 2015 akan lebih banyak partisipannya dan mendapatkan publikasi yang lebih luas sehingga mampu meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke ibu kota,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, Jumat (12/12) malam.
Ia mengatakan, WRHF sepenuhnya merupakan acara budaya yang sangat menarik. Meskipun begitu, unsur lain yang menarik seperti pameran dan kirab tetap menjadi perhatian.
”
WRHF sepenuhnya merupakan acara budaya. Format kegiatan festival mendatang akan ada acara pameran, seminar, workshop dan kirab agung keraton ,” ujarnya.Menurut Arie, WRHF sangat pas digelar di Jakarta yang menjadi salah satu bukti untuk menegaskan visi misi menjadi kota budaya.
”Festival yang digelar ini tidak sekadar untuk menarik wisatawan berkunjung ke ibu kota, tapi sebagai positioning Jakarta sebagai kota budaya,” tuturnya.
Sementara itu, Yang Mulia Tengku Abdul Aziz, kerabat keluarga Istana Kampung Gelam, Singapura, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah sukses menyelenggarakan WRHF 2013. Dengan kegiatan tersebut, membuat masyarakat menjadi lebih akrab dengan sejarah.
”Kami berterima kasih atas penyelenggaraan WRHF 2013. Kegiatan ini mendekatkan kami dari sejarah,” ucapnya.