Jumat, 26 April 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1504
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tim Psikososial Provinsi DKI Jakarta memberikan pendampingan bagi penyintas gempa dan likuifaksi di Kelurahan Kotarindau, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Pendampingan yang diberikan meliputi, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada Psychological First Aid (PFA) serta berkaitan dengan Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB).
Koordinator Pendidikan Kompleks
Pondok Pesantren Alkhairaat Madinatul Ilmi di Kelurahan Kotarindau, Abdul Manan mengatakan, bantuan moril, terutama untuk mengatasi rasa trauma sangat dibutuhkan."Kami sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Puluhan anak Mereka yang sedang mondok juga kami ajak mengikuti kegiatan ini," ujarnya, Jumat (26/4).
Ia menambahkan, selama ini hal-hal yang berkaitan dengan mitigasi bencana hanya didapat melalui informasi yang berkembang dari mulut ke mulut dan media lainnya.
"Harapan kami ke depan anak-anak yang pasca bencana psikisnya terganggu dengan kegiatan positif seperti ini bisa teredukasi dan terhibur. Traumanya akan hilang dan memiliki kemampuan menghadapi ancaman bencana," terangnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Joko Indro mengatakan, melalui pembinaan dan pemberdayaan ini para santri bisa menjadi kader yang mumpuni secara psikologis dan mampu serta tangguh dalam menghadapi bencana.
"Berbekal pengetahuan dan kemampuan kami ingin mereka bisa berbagi dan menularkannya kepada orang lain tentang mitigasi bencana. Selain itu, melakukan tindakan yang tepat pada kondisi psikologis tertentu," tandasnya.