Selasa, 09 Desember 2014 Reporter: Widodo Bogiarto Editor: Erikyanri Maulana 34886
(Foto: doc)
Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni rupanya masih menjadi pro dan kontra bagi sebagian kalangan. Hal itu setidaknya mengemuka dalam seminar tentang lahirnya Kota Jakarta yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta di salah satu hotel berbintang di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/12).
Dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), Mu'jizah yang menjadai salah satu pembicara dalam seminar tersebut menuturkan, penelusuran sejarah selalu memunculkan kontroversi. Termasuk soal hari lahir Kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni.
"Bisa saja ada dekonstruksi atau gugatan dari masyarakat tentang kebenaran hari lahirnya Kota Jakarta. Namun, hari lahirnya Jakarta itu sudah disepakati sejak era kepemimpinan Walikota Jakarta Sudiro, berlangsung 486 tahun. Kalau mau dikritisi perlu ada kajian lagi," ujar Mu’jizah.
Pada kesempatan itu, pengamat perkotaan, Amir Hamzah mengatakan, meskipun tanggal 22 Juni 1527 sudah ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Jakarta berdasarkan keputusan DPR Sementara Kota Jakarta Nomor 6/D/K/1956, namun belakangan muncul pendapat dan aspirasi yang meragukan hari lahir tersebut.
"Pendapat dan aspirasi yang didukung hasil penelitian secara ilmiah tentu harus mendapat perhatian
Pemprov DKI," kata Amir.