Selasa, 09 Desember 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 5684
(Foto: doc)
Para penghuni bangunan liar di sepanjang bantaran Kali Apuran, Kelurahan Kapuk dan Kedaung Kaliangke, Cengkareng diminta segera berkemas dan membongkar sendiri bangunannya. Sebab, mulai pekan depan, Pemkot Administrasi Jakarta Barat akan membongkar ratusan bangunan di sepanjang bantaran kali tersebut yang panjangnya mencapai dua kilometer.
Wakil Walikota Jakarta Barat, M Yuliadi mengatakan, pembongkaran ratusan bangunan di sepanjang bantaran Kali Apuran sudah mendesak dilakukan. Pasalnya, selama ini keberadaan ratusan bangunan itu menjadi penyebab terjadinya penyempitan badan kali serta pendangkalan hingga memicu terjadinya banjir. Ia meperkirakan, sebanyak 800 bangunan liar di yang akan dibongkar secara bertahap mulai
pekan depan."Sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi. Kami juga sudah melayangkan Surat Peringatan (SP) 1 hingga 3," ujar Yuliadi, Selasa (9/12).
Saat ini, kondisi badan Kali Apuran yang membentang dari Jl Raya Peternakan di Kedaung Kaliangke hingga Cengkareng Drain sudah menyempit hanya menyisakan dua meter dari lebar sebelumnya yang mencapai 15 meter.
Akibatnya, setiap musim penghujan, badan kali tidak mampu menampung aliran kali hingga meluap menggenangi pemukiman warga hingga ketinggian 1,5 meter.
Pihaknya, kata Yuliadi, akan merelokasi penghuni bantaran Kali Apuran ke Rusunawa Daan Mogot. "Kami siapkan Rusunawa Daan Mogot untuk menampung 104 KK yang terkena relokasi. Sisanya masih akan kami seleksi," katanya.
Suwarni (36), salah satu penghuni bangunan liar di bantaran Kali Apuran mengaku sudah mengetahui rencana Pemkot Administrasi Jakarta Barat tersebut. "Saya sudah tahu rumah saya akan dibongkar. Kami tidak permasalahkan yang penting kami benar-benar dapat rusun. Sekarang masih dalam tahap pendataan untuk mendapatkan rusun," tandasnya.