Selasa, 09 April 2019 Reporter: Nurito Editor: F. Ekodhanto Purba 3225
(Foto: Nurito)
Sebanyak 50 pembudidaya ikan ternak yang telah terdaftar di Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur mengikuti pelatihan budidaya ikan di Gedung Pusat Pelatihan Pertanian Dinas KPKP, Jl I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit.
Kepala Seksi Perikanan Sudin KPKP Jakarta Timur, Supriyadi mengatakan, pelatihan budidaya ikan ini lebih difokuskan pada pengenalan pakan ternak alternatif, seperti budidaya black soldier fly (BSF) atau sering disebut magot dari permentasi sisa-sisa sayuran untuk pakan ikan.
"Harapannya, pakan ternak alternatif ini bisa menjadi semacam solusi atas permasalahan pakan ternak para pembudidaya ikan," ujarnya, Selasa (9/4).
Disebutkan, dalam pelatihan ini ada dua materi yang diberikan, yaitu budidaya ikan lele dengan metode bioflok atau budidaya secara intensif untuk menjawab permasalahan keterbatasan lahan di DKI Jakarta. Kedua adalah pengembangan pakan alternatif melalui budidaya BSF (Magot) untuk menekan biaya produksi dalam kegiatan budidaya ikan.
Agus (46), salah satu pembudidaya yang mengikuti pelatihan ini mengaku senang dengan adanya pelatihan seperti ini. Sebab, ia bersama rekan pembudidaya ikan lainnya bisa lebih irit dalam pembiayaan pakan ternak ikan.
Selama ini ia memang menggunakan pakan pelet yang harganya cukup mahal. Saat ini, h
arga pakan pelet per kilogram Rp 13 ribu."Pengetahuan dari pelatihan ini kita akan coba terapkan," tandasnya.