Sabtu, 06 Desember 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Dunih 4397
(Foto: Rio Sandiputra)
Upaya pencegahan banjir yang dilakukan Pemprov DKI mendapat dukungan dari kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan akademisi. Itu dibuktikan dengan ditanaminya beragam jenis pohon di kawasan Universitas Indonesia (UI), Depok, yang merupakan daerah perbatasan Jakarta. Dengan penanaman pohon tersebut diharapkan bisa ikut menjaga ekosistem Jakarta, karena akar pohon juga efektif menyerap air.
Danjen Kopassus, Mayjen Doni Monardo mengatakan, pihaknya setiap tahun menyediakan 1,5 juta bibit tanaman dari berbagai jenis pohon sebagai langkah penghijauan. Pohon itu diberikan kepada siapapun secara gratis yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
"Kopassus berusaha supaya maksimal ingin meningkatkan kualitas hutan kota dengan berbagai jenis pohon tropis. Setiap tahun ada 1,5 juta bibit tanaman untuk kepentingan ekologi yang kita berikan kepada setiap orang peduli lingkungan," ujarnya saat kegiatan penanaman pohon di UI, Depok, Sabtu (6/12).
Menurut Doni, penanaman pohon terutama yang produktif setiap tahun terus dilakukan. Hasilnya, selain sangat bermanfaat saat musim hujan, juga bisa dikonsumsi buahnya saat panen.
"Setiap tahun biasa ditanam, terutama awal musim penghujan. Di hutan UI ini saja sekarang kita tanam 1.000 pohon, seperti nangkadak, sirsak, ceremai, dan durian," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UI Bambang W menambahkan, populasi penduduk yang semakin meningkat, akan berbanding lurus dengan kebutuhan pangan. Penanaman pohon produktif atau pangan itu dinilai bisa menjadi langkah persiapan ketika ada krisis pangan di Indonesia.
"Saat ini penduduk bumi sudah 7 miliar jiwa. Cepat atau lambat akan terjadi krisis pangan, dan hanya dengan mempersiapkan diri dengan salah satunya penanaman tanaman pangan produktif kita bisa mempunyai ketahanan pangan," jelasnya.
Menurut Bambang, dengan kedaulatan pangan yang dimiliki Indonesia akan menjadi negara besar. Karena banyak negara lain yang juga akan mengalami krisis pangan.
"Harus ada kedaulatan pangan. Sangat baik sekali kalau ada peran dari seluruh elemen, termasuk Kopassus," tandasnya.