Selasa, 19 Maret 2019 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 3506
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Warga Rumah Susun (Rusun) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, melakukan uji coba peternakan ayam kampung organik. Selain lebih efisien, peternakan di areal sekitar rusun tidak menyebabkan bau sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar.
Warga Cluster B Rusun Marunda RT 08/11 Kelurahan Marunda, Heri Iskandar mengatakan, uji coba peternakan ayam kampung organik di lahan seluas 10 x 20 meter ini dimulai sejak Juli 2018. Dia mengaku, terinspirasi peternakan serupa yang ada di Medan, Sumatera Utara.
"Saya lihat kok menarik dan bisa direalisasikan di sini," katanya, Selasa (19/3).
Dikatakan Heri, ketertarikan dirinya lantaran teknik beternak organik lebih efisien dari pola konvensional yang menggunakan pur sebagai campuran pakan. Sebagai pengganti pur, Ia cukup menggunakan sisa sayuran dari sampah warga.
Kemudian, bagian alas kandang pun ditaburi kompos sehingga tanahnya semakin gembur. Dengan cara demikian, Heri mengaku bisa menekan biaya pakan antara 50-70 persen dari teknik beternak konvensional.
"Tanah alas kandang setelah gembur secara alamiah menimbulkan makanan yang bisa dikonsumsi ayam seperti cacing dan lain-lain," tambahnya.
Dengan biaya pakan yang relatif lebih kecil itu, Heri bisa menjual ayam kampung lebih murah. Bila di pasaran seekor ayam kampung ukuran sekitar 900 gram dihargai sekitar Rp 70-80 ribu, Ia bisa melego dengan kisaran Rp 40-50 ribu.
Ayam yang dihasilkan petenarkannya pun diakui Heri lebih sehat karena tidak menggunakan pakan berbahan kimia. Kandang yang tidak menimbulkan bau pun merupakan bukti pemeliharaan lebih higienis.
"Kita masih uji coba
ketahanan ayam dan komposisi pakan untuk menghasilkan ayam dengan kualitas terbaik," tandasnya.