Jumat, 05 Desember 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 3723
(Foto: Devi Lusianawati)
Warga mengimbau kontraktor pelaksana peremajaan rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Tambora menyelesaikan pengerjaannya dengan tepat waktu. Pasalnya warga mulai tidak betah tinggal di rumah kontrakkan yang minim fasilitas.
Renovasi rusunawa yang berlokasi di Jalan Angke Raya, Tambora, Jakarta Barat itu mulai dikerjakan pada November 2013. Sejak mulai direnovasi, ratusan penghuni kemudian mengontrak rumah di seputaran Tambora.
"Kami mengharapkan renovasi segera diselesaikan. Karena, kalau menurut rencana, akhir tahun ini sudah bisa kami tempati," kata Nurmaya (37), salah satu penghuni Blok D Rusunawa Tambora, Jumat (5/12).
Nurmaya mengaku, sejak menempati rumah kontrakkan, biaya hidup rumah tangganya melonjak drastis. Sedangkan penghasilan suaminya pas-pasan. "Untuk bayar rumah ukuran kecil saja kami harus mengeluarkan uang Rp 3,5 juta per tahun. Sementara bayar listrik, air dan lain lain beda lagi," keluhnya.
Hal senada diungkapkan penghuni rusunawa lainnya, Sulastri (50). Dia mendesak Pemprov DKI untuk memenuhi janjinya merampungkan renovasi akhir tahun ini.
"Kalau bisa mah secepatnya. Enak tinggal di rusun. Kalau ngontrak rumah mahal banget. Belum lagi bayar tagihan listrik dan air," kata Sulastri.
Manajer proyek renovasi Rusunawa Tambora, Folmer mengungkapkan, peremajaan rusunawa sudah mencapai 98 persen. Menurut dia, pada 15 Desember mendatang akan diserahkan kepada Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta.
"Kami mengerti kekhawatiran warga. Kami menjamin akhir tahun ini pasti selesai. Sekarang ini sudah selesai 98 persen," tegas Folmer.
Folmer menyebutkan, bangunan rusunawa yang direnovasi sebanyak tiga blok setinggi 16 lantai dengan jumlah unit sebanyak 549.