Jumat, 28 November 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 5373
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan efisiensi kerja dengan memanfaatkan kemajuan industri teknologi informasi (TI). Terlebih, selama ini kemajuan industri TI
telah lebih dahulu dimanfaatkan oleh kalangan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi kerja para karyawan."Beragam aplikasi saat ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan warga ibu kota," ujar Eko Hariadi, Kabid Informasi Publik, Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Jumat (28/11).
Dikatakan Eko, berbagai perubahan yang terjadi di tubuh Pemprov DKI dengan pemanfaatan industri TI bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
"Bagaimana dengan Pemda DKI Jakarta? Karena ada IT yang menunjang itu, kami pun terus berinovasi," ujarnya.
Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta telah menggunakan TI untuk mendengarkan pendapat warga seputar layanan Pemprov DKI melalui sistem Respon Opini Publik (ROP) sejak tahun 2011 silam. Sistem ROP yang dikembangkan antara lain telepon, SMS, Twitter, Facebook maupun e-mail.
"Semua informasi yang masuk dari masyarakat akan keluar menjadi kebijakan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini juga terus mengembangkan aplikasi terbaru seiring perkembangan TI yang saat ini berjalan sangat cepat.
Aplikasi Respon Opini Publik dari kliping media, Twitter @jakartagoid, Facebook Jakarta.go.id, dan e-mail dki@jakarta.go.id pun diubah menjadi dashboard CROP (Cepat Respon Opini Publik).
Melalui penerapan sistem CROP, laporan masyarakat yang awalnya dilaporkan secara narasi bisa dijadikan peta yang jauh lebih detail.
"Dari laporan tersebut, kami dapat mengambil tindakan lebih cepat dan bila perlu dilakukan eksekusi saat itu juga," ungkapnya.
Pemprov DKI, lanjut Eko, saat ini juga telah memanfaatkan aplikasi media sosial QLUE dalam penanganan berbagai permasalahan warga Jakarta. Misalnya, penanganan sampah di satu wilayah.
“Aplikasi ini bisa membantu petugas. Pemprov DKI pun juga bisa mengetahui perjalanan petugas kebersihan sepanjang jam kerja. Bisa tahu petugas yang harus ambil sampah, misalnya,” kata Eko.
Ia menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan menerapkan teknologi tracking untuk mengawasi lokasi petugas kebersihan di ibu kota untuk efisiensi kerja.
"Kami juga akan merilis aplikasi Android untuk warga yang ingin memberikan kontribusi berupa berbagai informasi berguna demi menjadikan Jakarta lebih baik," tandasnya.