Kamis, 27 November 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Erikyanri Maulana 3021
(Foto: doc)
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tampaknya tidak berimbas terhadap harga daging sapi di pasaran. Saat ini, harga daging sapi cenderung stabil Rp 97 ribu per kilogram dan Rp 110 ribu per kilogram untuk daging khas. Tak hanya itu, persediaan stok daging sapi juga masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Harga daging sapi tidak terlalu berpengaruh pasca kenaikan BBM. Tapi peminat daging berkurang," ujar Sugeng (46), pedagang daging sapi di Pasar Kramatjati, Kamis (27/11).
Meski begitu, dikatakan Sugeng, ia memprediksi kenaikan harga daging sapi akan terjadi jelang akhir tahun nanti. Kenaikannya harganya pun diprediksi mencapai 20 persen dari harga daging saat ini. Namun, hal itu sangat tergantung dengan kondisi stok daging di rumah pemotongan hewan (RPH).
"Jelang akhir tahun biasanya naik. Tapi, kalau persediaannya cukup di pasaran biasanya harga daging akan tetap stabil," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasie Perdagangan Dalam Negeri, Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Jhony Siregar mengatakan, kebutuhan daging bersifat musiman dan biasanya akan mengalami kenaikkan harga saat ada momen tertentu seperti hari besar nasional.
"Kenaikan Harga BBM tentu berpengaruh dengan harga kebutuhan pokok termasuk daging sapi dan daging ayam. Namun jika persediaanya banyak kemungkinan naiknya tidak terlalu signifikan," katanya.
Pihaknya, tambah Jhony, akan melakukan operasi pasar terkait kenaikkan harga sejumlah bahan pokok jelang akhir tahun nanti.