Senin, 14 Januari 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1904
(Foto: doc)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan penjajakan kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait upaya-upaya untuk mencegah atau menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, kerja sama tersebut salah satunya akan diwujudkan dengan sinkronisasi data yang dimiliki kedua belah pihak sebagai sistem peringatan dini dan prediksi potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Kasus DBD itu dapat meningkat karena disebabkan oleh faktor cuaca maupun iklim," ujarnya, Senin (14/1).
Widyastuti menjelaskan, BMKG dapat membuat permodelan dengan menyandingkan data prakiraan cuaca dengan data kasus penyakit di DKI, terutama DBD.
"Melalui simulasi data itu, bisa diketahui potensi terjadinya peningkatan kasus sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipatif," terangnya.
Menurutnya, kasus DBD di Jakarta pada tahun 2018 menunjukkan tren menurun dibandingkan pada tahun 2017. Pada tahun 2017 Angka Kesakitan atau Insidence Rate (IR) mencapai 31,41 persen, sedangkan di tahun 2018 sebesar 27,80 persen.
"Ada penurunan kasus DBD di DKI. Tapi, kita tetap harus waspada, jangan sampai kecolongan," tandasnya.