Jumat, 04 Januari 2019 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2036
(Foto: doc)
Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta Utara, sejak tiga tahun belakangan ini terus menurun. Pada 2016 tercatat telah terjadi 2.821 kasus, pada 2017 ada 513 kasus dan pada 2018 menurun menjadi 269 kasus.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menjelaskan, kasus DBD pada 2018 banyak terjadi pada bulan Maret hingga Mei.
"Total ada 112 kasus sepanjang tiga bulan. Masing-masing, Maret 40 kasus, April 31 dan Mei 41 kasus," ucapnya, Jumat (4/1).
Sedangkan kasus terendah terjadi pada Oktober 12 kasus, November delapan kasus, dan Desember sebanyak tujuh kasus. Sejak tahun 2016, berdasarkan data kasus DBD di Jakarta Utara tidak pernah menyebabkan kematian.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Helmi mengungkapkan, tren penurunan kasus DBD di wilayahnya tidak lepas dari peran pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang rutin dilaksanakan kader jumantik setiap Jumat. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD pun semakin meningkat.
Dia menambahkan, pada musim hujan ini pihaknya semakin menggencarkan PSN dan sosialisasi gerakan 3 M di masyarakat. Dengan begitu, tren peningkatan kasus pasca penghujan di medio Maret-Mei nanti bisa diantisipasi.
"Saat dan setelah musim
hujan ini perlu diwaspadai penyebaran jentik. Kita akan gencarkan PSN dan gerakan 3 M di masyarakat," tandasnya.