Rabu, 26 November 2014 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 3606
(Foto: doc)
Dinas Sosial (Dinsos) DKI mengancam akan menangkap korban banjir di ibu kota yang nekat mengemis di jalan.
Korban banjir yang menjadi pengemis dadakan saat mengungsi dari rumah, dikategorikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Karena itu, Pemprov DKI tidak akan mentolerir para pengemis yang mengatasnamakan korban banjir.
”Kalau ada korban banjir yang ngemis, laporkan ke call center kami di (021) 4264675. Kami tindak lanjuti dan akan kami masukan ke panti sosial," tegas Masrokhan, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Rabu (26/11).
Dikatakan Masrokhan, fenomena korban banjir menjadi pengemis saat musim hujan tidak boleh terjadi di Jakarta. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memenuhi kebutuhan pasokan pangan dan sandang di tenda-tenda pengungsian. "Di Jakarta tidak boleh ada korban banjir yang mengemis. Itu sangat memalukan," ujarnya.
Ia menuturkan, korban banjir yang menjadi pengemis pernah terjadi di Jakarta pada zaman dahulu. Di mana, anak-anak korban banjir dimanfaatkan para orangtua untuk mendapatkan keuntungan. "Fenomena itu sudah
ada dari zaman dulu, tapi sekarang tidak boleh terjadi lagi," katanya.Masrokhan menjelaskan, Pemprov DKI sejauh ini telah menyiapkan dapur umum dan tenda pengungsian di wilayah terdampak banjir. Sehingga tidak ada alasan bagi para korban banjir mengaku kelaparan hingga akhirnya mengemis di jalan. "Dapur umum sudah kita buka, bantuan juga datang dari mana-mana. Semua kebutuhan cukup untuk semua wilayah," ungkapnya.
Pihaknya, kata Masrokhan, telah menyiapkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berjumlah 200 orang ke lokasi-lokasi rawan banjir. Ratusan personel Tagana itu nantinya akan membantu warga korban banjir, mulai dari evakuasi hingga menyuplai barang kebutuhan. "Tagana diterjunkan tergantung dari kebutuhan, yang jelas kami telah siapkan petugasnya," tukasnya.