Kamis, 06 Desember 2018 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 2612
(Foto: Mustaqim Amna)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menginginkan agar antar daerah di Indonesia dapat meningkatkan kerja sama di bidang pangan. Sehingga, melalui sinergisitas yang lebih intens tersebut dapat berdampak pada stabilisasi harga pangan.
Menurutnya, keterjaminan pasokan dari daerah-daerah sentra penghasil serta mata rantai distribusi yang efisien sangat berdampak pada harga pangan yang semakin terkendali.
"Kita ingin ada stabilitas harga dengan memperhatikan korelasi penting supply and demand," ujarnya, saat menjadi narasumber Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Kerjasama Perdagangan Produk Unggulan Antar Daerah bersama Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di salah satu hotel di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (6/12).
Anies menjelaskan, dalam upaya stabilisasi harga pangan, Pemprov DKI juga melalukan operasi pasar maupun menggelar bazar-bazar. Selain itu, sebagai sumber rujukan informasi harga, Pemprov DKI sudah memiliki Informasi Pangan Jakarta yang dapat diakses melalui situs
infopangan.jakarta.go.id."Kami menyampaikan informasi harga berbagai komditas secara real time dari pasar-pasar yang ada di Jakarta," ungkapnya.
Anies berharap, melalui rapat evaluasi tersebut kerja sama antara daerah-daerah pemasok dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, khususnya dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) klaster pangan yakni, PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya dapat terjalin lebih erat.
"Kita ingin dari forum ini akan lebih banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. Termasuk, informasi-informasi terkait pasokan dan kebutuhan pangan antar daerah di Indonesia," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DKI Jakarta menjadi tuan rumah Rapat Kerja (Raker) APPSI Tahun 2018 yang diikuti oleh 34 provinsi se-Indonesia. Raker APPSI tahun ini mengusung agenda evaluasi pelaksanaan progam kerja sama perdagangan produk unggulan antar daerah berlangsung mulai 5-7 Desember.