Rabu, 07 November 2018 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2554
(Foto: doc)
Sejak 2016 hingga awal November 2018, tercatat sudah 860 warga ikut dalam pemberdayaan Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) Jakarta Utara bersama Yayasan Terawulan Indonesia, melalui program Jakarta Mandiri.
Kepala Bazis Jakarta Utara, Hari Agusti Hiyayat mengatakan, dalam pemberdayaan warga ini pihaknya tidak sekadar memberikan pelatihan dan pembinaan, tapi juga membantu mengurus setifikasi halal untuk produk yang dihasilkan seperti yoghurt, sosis, serta tanaman hidroponik.
"Saat ini kita juga tengah mengurus sertifikasi ke BPOM. Kita harap sertifikasi ini bisa memudahkan pemasaran produk mereka," ujarnya, Rabu (7/11).
Dilanjutkan Hari, pihaknya akan terus mengembangkan jumlah kepesertaan dan variasi kegiatan agar bisa mencetak wirausaha mandiri.
"Kita akan lihat, seperti apa pemberdayaan yang tepat dan mampu menyerap lebih banyak warga," tuturnya.
Ketua Terawulan Indonesia, Diyan Setiawati menambahkan, sebagian dari 83 kelompok yang dibinanya bersama Bazis Jakarta Utara saat ini sudah mampu mandiri. Mereka diberdayakan melalui kegiatan produksi youghurt, sosis dan tanaman hidroponik.
Dipaparkan Diyan, kelompok hidroponik di Kelurahan Pegangsaan Dua dan Kelurahan Kamal Muara saat ni sudah mampu menembus pasar dan dunia maya. Setiap bulannya kelompok hidroponik di dua kelurahan tersebut mampu meraup keuntungan hingga Rp 8,5 juta.
"Kalau kelompok youghurt di Kelurahan Ancol dengan pendapatan bersihnya bisa Rp 8 juta perbulan. Mereka sudah buka dapur Lazisera di Kota Tua dan menerima pesanan dari berbagai perusahaan," tandasnya.