Kamis, 25 Oktober 2018 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: F. Ekodhanto Purba 2859
(Foto: doc)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya menguji kualitas air di sejumlah sungai dan waduk yang ada di DKI Jakarta. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kondisi air di sungai dan waduk yang ada di Ibukota dari segi kualitas.
"Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran atau update kualitas air baku yang tersedia di sumber-sumber air permukaan terhadap sejumlah sungai dan waduk yang ada di Jakarta," ujar Priyatno Bambang Hernowo, Direktur Utama PDAM Jaya, Kamis (25/10).
Dijelaskan Priyatno, salah satunya pengujian dilakukan pada September 2018 lalu di 13 lokasi. Di antaranya, Bendungan Curug, Kali Ciliwung (Pejaten), Setu Babakan, Kali Krukut (Cilandak), Kali Pesanggrahan (DCR 5), Kali Pesanggrahan (DCR 4), Cengkareng Drain, Kanal Banjir Barat - Intake Pejompongan, dan Kanal Banjir Barat - Hutan Kota.
Dalam pengujian itu PDAM menggunakan 22 parameter yang terdiri dari 5 parameter Fisika yakni warna, kekeruhan, suhu, daya hantar listrik (DHL), dan zat padat terlarut/Total Dissolve Solid (TDS). Kemudian menggunakan 15 parameter Kimia seperti derajat keasaman (pH), kesadahan total, Klorida (Cl), Mangan (Mn), Besi (Fe), Nitrit (sbg-N), Seng (Zn), dan Ammonia bebas (NH4).
"Diketahui bahwa air di 13 lokasi sampling ini dominan dicemari oleh Bakteri Total Koliform dan Koliform Tinja, COD dan Zat Organik. Ini menunjukkan adanya pencemaran dari limbah domestik," ujar Prayitno, Kamis (25/10)
.Dikatakan Priyatno, bila dibandingkan dengan data kualitas bulan Agustus 2018 maka pada September 2018, kualitas air di 13 lokasi sampling itu cenderung lebih baik.
"Dari 22 parameter yang diperiksa pada September lalu terdapat delapan parameter yang tidak memenuhi syarat, sedangkan pada Agustus 2018 terdapat 11 parameter yang tidak memenuhi syarat," tandasnya.