Rabu, 24 Oktober 2018 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2508
(Foto: Punto Likmiardi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberangkatkan Tim Psikososial ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim Psikososial akan bertugas untuk melakukan trauma healing bagi warga setempat setelah
terjadinya musibah gempa bumi.Tim tersebut beranggotakan 22 personel yang terdiri dari aparatur Pemprov DKI Jakarta yakni, BPBD, Satpol PP, Dinas Sosial, BPSDM, Dinas Kesehatan, Dinas Gulkarmat, serta pendamping dari Biro Administrasi dan Bazis, ditambah lima anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) wilayah DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Lombok menghadapi tantangan yang tak terlihat mata, yaitu tantangan pemulihan secara psikologis.
"Tim Psikososial akan bertugas selama 10 hari," ujarnya, saat melepas Tim Psikososial di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/10).
Menurutnya, ada dua fase ketika terjadi bencana. Pada fase pertama, Pemprov DKI telah mengirim bantuan beserta relawan. Kemudian, pada fase kedua saat ini Pemprov DKI mengirimkan tim untuk pemulihan.
"Biasanya perhatian besar diberikan di hari awal kejadian bencana, bantuan berbondong-bondong datang ke sana. Tapi perlu dimengerti, ada juga dampak psikososial yang tak terlihat," terangnya.
Anies menjelaskan, DKI Jakarta diberikan berkah berupa kekuatan fiskal dan sumber daya manusia (SDM).
"Pemprov DKI Jakarta merasa perlu mengambil tanggung jawab secara moril dan konstitutional," ucapnya.
Anies menginginkan, Tim Psikososial DKI Jakarta bisa membawa perubahan positif bagi warga korban bencana di Lombok untuk kembali pulih dan produktif seperti hari-hari biasanya sebelum terjadi bencana.
"Kita ingin melihat mereka kembali aktif dan produktif. Jalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Untuk diketahui, Tim Psikososial akan bertugas mulai 25 Oktober-3 November 2018. Mereka telah dibekali dengan berbagai perlengkapan untuk menunjang tugas.