Rabu, 03 Oktober 2018 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Toni Riyanto 2299
(Foto: Punto Likmiardi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menginginkan adanya keterpaduan dari seluruh pihak, baik pemerintah, swasta maupun warga untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Ibukota.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Oswar Muadzin Mungkasa mengatakan, upaya menjaga kualitas udara bersih di Jakarta tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri agar memberikan hasil yang maksimal.
"Kita perlu membentuk forum kualitas udara," ujarnya, saat Lokakarya Penyusunan Desain Besar Polusi Udara, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/10).
Oswar menjelaskan, melalui lokakarya tersebut ditargetkan tercapai dua kesepakatan yakni, komitmen untuk menyelesaikan masalah, dan konsensus upaya menyelesaikan masalah agar kualitas udara di Jakarta lebih baik.
"Penanganan polusi udara akan dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan kalaboratif. Kita akan menjalin komunikasi dengan semua stakeholder agar penanganan polusi udara lebih padu, efektif, dan efisien," terangnya.
Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta telah meluncurkan lima desain besar rancangan untuk menghadapi tiga isu besar yang dihadapi kota negara di dunia yaitu, globalisasi, urbanisasi dan perubahan iklim.
"Lima grand design itu adalah gedung hijau, penyediaan air minum dan pengolaan air limbah domestik, kota layak anak, pengelolaan sampah dan pertanian perkotaan, serta polusi udara," tandasnya.