Kamis, 13 November 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Dunih 3340
(Foto: doc)
Langkah penanggulangan banjir dibuat Pemkot Administrasi Jakarta Timur. Selain menyiagakan petugas evakuasi banjir, juga akan dibuat lima posko kesehatan di wilayah Jakarta Timur. Kelima tempat yang akan dijadikan posko kesehatan tersebut yaitu kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, GOR Otista, Gereja Oikumene, Sekolah Katolik Santa Maria dan Kampus Bidawan .
"Tahun ini kita akan buat lima posko kesehatan guna memberikan pelayanan kesehatan warga yang terkena musibah banjir," ujar Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Yuditha Endah, Kamis, (13/11).
Ditha menyebutkan, nantinya setiap pos kesehatan akan memiliki 5 tenaga medis yaitu 2 orang perawat, 2 orang dokter dan 1 apoteker. Posko kesehatan tersebut akan siaga selama 24 jam melayani keluhan kesehatan masyarakat. Posko juga akan dilengkapi obat-obatan dan ambulans untuk membawa pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit.
"Biasanya penyakit yang sering muncul yaitu batuk, pilek, gatal-gatal dan hipertensi. Jika ada korban yang mengalami penyakit parah nanti akan dirujuk ke 3 RSUD yang ada di wilayah," jelasnya.
Selain tenaga medis, pihaknya juga menyediakan fasilitas bermain anak dan satu orang tenaga psikater. Sebab, tidak sedikit anak-anak korban banjir yang mengalami trauma karena kehilangan tempat tinggal.
"Tenaga psikater untuk menghilangkan traumatis bagi anak-anak yang kehilangan tempat tinggal," tambahnya.
Jakarta Timur sendiri merupakan salah satu daerah rawan banjir di ibu kota. Lokasi rawan banjir di Jakarta Timur tersebar di enam titik di antaranya, Kecamatan Jatinegara di Kampung Melayu dan Bidara Cina, Kecamatan Pulogadung di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Kramat Jati di Kelurahan Cawang, dan Kecamatan Makasar di Kelurahan Cipinang Melayu.