Senin, 03 September 2018 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2036
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Delegasi dari The United Kingdom (UK) Government Digital and Service (GDS) yang terdiri dari Tim Marcus, Chad Bond, Warren Smith, menggelar pertemuan dengan Badan Pelayanaan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.
Kedua belah pihak saling bertukar pengalaman terkait pengadaan barang dan jasa serta potensi kerja sama yang bisa dilakukan.
Global Digital Marketplace Director The UK GDS, Warren Smith mengatakan, pertemuan awal ini beragendakan tukar pengalaman antara Pemerintah Inggris dan Pemprov DKI Jakarta. Pertemuan ini awal untuk menggali potensi proyek kerja sama yang nanti akan dijalankan.
"Setelah diidentifikasi, baru kami akan mendesain program yang akan dijalankan di Indonesia, khususnya Jakarta selama tiga sampai empat tahun mendatang," ujarnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/9).
Warren menjelaskan, kedatangan delegasi dari The UK GDS juga dimaksudkan mengetahui supaya pasar itu terdiversifikasi dan membuka kesempatan bukan hanya untuk pengusaha besar, tapi juga bagi usaha kecil dan menengah (UKM) agar mendapat kesempatan dalam pengadaan di pemerintahan.
"Pertemuan ini merupakan tidak lanjut dari komitmen Anti-Corruption Summit di London," terangnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPPBJ DKI Jakarta, Blessmiyanda menambahkan, BPPBJ saat ini fokus pada modernisasi pengadaan untuk mencegah potensi korupsi. Untuk itu, ada beberapa program dan langkah strategis yang akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Inggris terkait pengadaan barang dan jasa.
The UK GDS, sambungnya, memilih Jakarta atas pertimbangan sebagai Ibukota negara dan anggaran untuk tendernya termasuk yang terbesar. Selain itu, Jakarta dinilai sudah termasuk paling maju dibandingkan daerah lain dalam menjalankan marketplace.
"Biasanya program kerja sama lebih kepada pelatihan dan peningkatan kompetensi," tandasnya.