Sabtu, 08 November 2014 Reporter: Andry Editor: Agustian Anas 4633
(Foto: doc)
Sudah hampir sepuluh bulan, bus tingkat wisata atau city tour beroperasi di Jakarta. Dalam kurun waktu itu, minat warga ibu kota menggunakan bus tingkat wisata tersebut terbilang sangat tinggi. Namun hal itu tidak didukung dengan jumlah armada yang memadai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman, menyadari tingginya minat masyarakat menggunakan bus tingkat wisata saat libur akhir pekan, terutama di tempat-tempat wisata seperti kawasan Monumen Nasional (Monas).
"Ya, kita menyadari hal itu. Animo warga yang ingin naik bus tingkat city tour saat weekend memang tinggi, khususnya di Monas," katanya, Sabtu (8/11).
Namun, kata Arie, lima armada bus tingkat city tour yang ada saat ini masih belum mumpuni menampung tingginya animo masyarakat saat akhir pekan. Idealnya, armada bus tingkat pariwisata tersebut paling tidak ditambah sebanyak 15 unit. "Bus hanya ada lima, tempat duduk 300. Ada sekitar 3.000 orang yang menaiki bus itu setiap hari. Idealnya, memang armada ditambah 15 unit," ujarnya.
Arie menambahkan, 15 unit armada bus tingkat tersebut idealnya ditempatkan di setiap rute. Melalui cara demikian, waktu kedatangan antar bus (headway) bisa dioperasikan per 10 menit. "Setiap rute harusnya ada lima armada. Jadi per 10 menit, bus itu lewat," ujarnya.
Ia menuturkan, hasil evaluasi bus tingkat wisata dari pihaknya ini akan direkomendasikan dan ditindaklanjuti PT Transjakarta. Sebab, mulai tahun depan, pengadaan dan pengelolaan armada bus tingkat tersebut akan dilimpahkan ke PT Transjakarta. "Hasil dari evaluasi ini akan kita serahkan ke PT Transjakarta. Karena mulai tahun depan, bus tingkat wisata
dilimpahkan ke mereka," ungkapnya.