Rabu, 11 Juli 2018 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 3375
(Foto: Folmer)
Untuk memantau sekaligus melakukan intervensi bila ditemukan kasus kekurangan gizi, Puskesmas Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, meluncurkan aplikasi e-gikur (gizi kurang) di Posyandu RW 05, Kelurahan Tanah Sereal, Rabu (11/7).
Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Ahrahayati mengatakan, aplikasi ini merupakan sistem laporan dan pengendalian status gizi balita di posyandu yang pertama di DKI Jakarta. Aplikasi ini akan mendata para balita, mulai dari input, identifikasi masalah balita, dan sebagainya.
"Total ada 94 posyandu di Kecamatan Tambora. Melalui aplikasi ini, mereka bertugas melakukan pendataan terhadap balita di posyandu masing-masing. Dari aplikasi ini kita bisa melihat sejumlah parameter perkembangan balita, mulai dari usia, berat badan, tinggi badan, dan sebagainya," ujar Ahrahayati.
Berdasarkan data aplikasi ini, lanjut Ahrahayati, tim kesehatan Kecamatan Tambora dapat melakukan tindakan bila ditemukan kasus balita kekurangan gizi.
"Jika ditemukan kasus balita gizi kurang disertai penyakit akan dirujuk ke rumah sakit. Tapi, jika tidak ada, tim kesehatan akan merawat hingga kondisi berat balita kembali normal," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Puskesmas Tambora selama 2016 sebanyak 76 kasus gizi kurang terhadap balita. Angka ini naik pada tahun 2017 menjadi 83 kasus.
"Kami berharap melalui penerapan aplikasi ini, kasus gizi kurang ditindaklanjuti melalui tim kesehatan posyandu maupun Ketuk Pintu Layani Dengan Hati di Kecamatan Tambora," tandas
nya.