Selasa, 28 Oktober 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Lopi Kasim 8368
(Foto: Hendi Kusuma)
Penaataan Taman Makam Pangeran Jayakarta yang diupayakan selama hampir empat tahun rupanya masih menemui kendala. Pasalnya, warga meminta pembebasan lahan melebihi harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
"Kami menawarkan pembebasan lahan sesuai harga NJOP yaitu sekitar Rp 4 juta per meter tetapi warga minta Rp 12 juta per meter," ujar Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Husnison Nizar, Selasa, (28/10).
Dikatakan Husnison, pihaknya telah menyediakan anggaran sebesar Rp 9 miliar tahun 2014 untuk pembebasan tanah seluas 1.500 meter persegi. Namun, yang dapat dibebaskan dan mau dibayar dengan harga NJOP hanya seluas 450 meter persegi dengan nilai sebesar Rp 2,7 miliar. Sementara sisanya Rp 6,3 miliar akan dikembalikan ke kas daerah.
"Total anggaran sekitar Rp 9 miliar untuk pembebasan tanah seluas 1.500 persegi, namun yang bisa dibebaskan hanya 450 meter persegi dengan pembayaran Rp 2,7 miliar," katanya.
Nantinya, lanjut Husnison, Taman Makam Pengeran Jayakarta akan dijadikan destinasi wisata religi dengan konsep budaya dan kearifan lokal dengan pembangunan sejumlah fasilitas bernuansa religius.
"Kita sudah punya konsep yang baik guna melestarikan cagar budaya tersebut yaitu akan membangun sejumlah fasilitas seperti pintu masuk, aula umum, pondok pemakaman, sarana parkir dan sejumlah fasilitas umum yang menunjang lainnya," tuturnya.
Pihaknya, tambah Husnison, berharap Taman Makam Pangeran Jayakarta dapat berkembang dan menjadi pusat studi bagi para ulama.