Kamis, 31 Mei 2018 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: F. Ekodhanto Purba 2912
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, dalam mengoperasikan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pihaknya akan menggunakan sistem persinyalan canggih, yaitu Communication-Based Train Control (CBTC).
Alat persinyalan canggih yang berasal dari Jepang tersebut memiliki dua fungsi utama yaitu mendeteksi kereta dan memproteksi kereta jika melaju terlalu cepat.
"CBTC ini merupakan sistem kendali kereta berbasis komunikasi dengan frekuensi radio (RF) sebagai komunikasi data antar
berbagai subsistem yang terintegrasi," paparnya, Kamis (31/5).Dijelaskan William, untuk mendeteksi kereta menggunakan perangkat radio atau Wayside Radio Set (WRS) yang ditempatkan di jalur kereta dan di rangkaian kereta. Radio itu tersambung dengan Operation Control Center (OCC). Dengan demikian kereta akan beroperasi tanpa masinis dan dikendalikan OCC.
"Artinya, dengan alat ini kita bisa mengetahui di mana titik kereta berada setiap detik dan tidak akan salah. Jadi tingkat proteksinya sangat tinggi," jelasnya.
Ia menambahkan, untuk sisi keamanan, sistem CBTC akan mendeteksi jika kereta MRT melaju terlalu cepat. Sehingga bisa diantisipasi lebih dini.
“Dengan fungsi tersebut, sistem persinyalan ini sangat canggih dan aman,” tandasnya.