Senin, 27 Oktober 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 9349
(Foto: Yopie Oscar)
Semakin tingginya minat masyarakat untuk mengetahui sejarah, membuat Pemprov DKI memberi perhatian lebih terhadap kawasan heritage Kota Tua, Jakarta Barat. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Museum Sejarah Jakarta (MSJ) atau lebih dikenal dengan sebutan Museum Fatahillah yang saat ini sedang dalam tahap konservasi dan renovasi. Untuk mendukung pekerjaan yang sudah dilakukan sejak 14 Oktober 2014 itu, museum ditutup bagi pengunjung untuk sementara waktu.
Kepala Museum Fatahillah, Enny Prihantini mengatakan, konservasi museum menelan anggaran sebesar Rp 20 miliar dan diperkirakan akan rampung awal Januari 2015. Dalam pekerjaan tersebut, dilakukan di zona D dan E berupa pengecatan dinding dan perbaikan kayu serta plafon yang keropos. Ia berharap, pasca konservasi nanti jumlah pengunjung yang pada setiap akhir pekannya mencapai sekitar 5.000-10.000 orang akan meningkat secara signifikan.
"Diharapkan setelah kelar direnovasi, kami memprediksi pengunjung Museum Fatahillah akan meningkat menjadi 10.000-30.000 pengunjung,” ujar Enny, Senin (27/10).
Martin (20), mahasiswa Universitas Esa Unggul yang datang bersama lima rekannya sesama mahasiswa, terpaksa pulang lagi karena penutupan museum tersebut. Ia mengaku tidak tahu, jika museum sedang direnovasi.
“Saya dan teman-teman tidak tahu kalau museum ini (Museum Fatahillah) ditutup sementara, karena sedang direnovasi,” ucapnya.
Namun, meski kecewa karena tak dapat melihat koleksi museum dan sejarahnya, ia mengaku akan kembali lagi ke Kota Tua menunggu sampai renovasi kelar.
“Cat museum tersebut sudah tampak kusam. Mudah-mudahan setelah selesai direnovasi, gedung semakin bagus dan cantik serta pengelolaannya semakin profesional mengingat gedung ini merupakan bangunan bersejarah,” harapnya.