Minggu, 26 Oktober 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 3963
(Foto: doc)
Beragam cara dilakukan untuk mempercepat proses pemadaman api saat terjadi kebakaran di Jakarta Barat. Salah satunya dengan menambah jumlah hidran kering di wilayah rawan kebakaran.
Apalagi berdasarkan data Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Barat, hingga Oktober, di wilayah ini
telah terjadi 221 kasus kebakaran dengan kerugian mencapai Rp 3,5 miliar.Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar dan PB Jakarta Barat, Abdul Wahid mengatakan, pihaknya akan memasang empat hidran kering untuk mempercepat proses pemadaman api jika terjadi musibah kebakaran. Keempat hidran itu masing-masing akan dipasang di kawasan Jembatan Besi, Duri Utara, Kembangan dan Kebon Jeruk.
"Yang sudah dipasang di daerah Jembatan Besi, sedangkan tiga lainnya masih dalam proses lelang ULP," kata Wahid, Minggu (26/10).
Wahid menjelaskan, anggaran pembelian serta pemasangan hidran kering itu mencapai Rp 2,6 miliar. Hidran kering itu sendiri merupakan salah satu solusi apabila terjadi kebakaran di wilayah sempit yang padat penduduknya.
"Hidran kering ini diharapkan efektif untuk membantu memadamkan api jika mobil pemadam sulit menjangkau lokasi kebakaran," ujar Wahid.
Wahid menerangkan, cara kerja hidran kering ini sebagai pipa penghubung dari mobil tangki air ke lokasi kebakaran. Hidran kering ini mempunyai titik inlet dan outlet yang terhubung melalui pipa bawah tanah yang dibiarkan kering. Titik inlet biasanya berada di lokasi dekat jalan raya sedangkan outlet berada di hidrannya.
"Jadi ketika kebakaran terjadi, petugas tinggal menghubungkan selang dari tangki air ke inlet. Air akan mengalir hingga ke outlet sehingga petugas tinggal menghubungkan selang dari outlet untuk memadamkan api," papar Wahid.