Sampah Menumpuk, Omzet Pedagang Pasar Merosot

Kamis, 23 Oktober 2014 Reporter: Nurito Editor: Widodo Bogiarto 3207

Sampah Menggunung Seminggu, Omset Pedagang Pasar Induk Merosot

(Foto: Nurito)

Akibat lebih dari satu minggu tidak diangkut, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Induk Buah dan Sayur Mayur Kramatjati, Jakarta Timur berubah menjadi gunungan sampah. Selain menebarkan aroma tidak sedap, di lokasi itu juga banyak lalat besar berterbangan dan mengeluarkan air limbah.

Minimnya armada truk sampah yang memadai membuat pengangkutan sampah kurang maksimal

Kondisi TPS seperti itu sontak membuat banyak para pedagang buah-buahan mengeluh. Pasalnya, banyak calon pembeli yang batal berbelanja karena harus melewati TPS itu. TPS itu sendiri letaknya berdekatan dengan los buah di Blok I.

Marni (52), salah seorang pedagang buah menuturkan, gunungan sampah setinggi dua meter itu sudah sepekan tidak diangkut. Biasanya dalam satu hari ada 10 truk yang mengangkut sampah di TPS ini. Namun belakangan hanya lima truk. Sehingga sisanya dibiarkan menggunung begitu saja.

"Setiap pagi biasanya diangkut sebanyak lima truk dan sore lima truk lagi. Tapi sudah seminggu ini pengangkutannya hanya pagi hari," ujar Marni.

Marni mengungkapkan, akibat menggunungnya sampah di TPS itu, omzet penjualan buah-buahan menjadi anjlok. Sebab banyak calon konsumen yang enggan berbelanja lantaran harus melewati TPS itu. Terlebih air lendir sampah menggenang di tengah jalan.

Aan (27), pedagang lainnya, mengatakan, apabila sampah dibiarkan menumpuk, dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan pedagang maupun konsumen.

Manajer Pasar Induk Buah dan Sayur Mayur Kramat Jati, H Salam membenarkan bahwa selama sepekan ini pengangkutan sampah mengalami kendala dalam pengangkutan. Menurutnya, biasanya dalam sehari pengangkutan mencapai 10 truk. Namun sudah sepekan ini hanya 5-7 truk. Sehingga setiap harinya sampah tersisa di TPS.

"Kami sudah berupaya mengatasi dengan cara menyewa truk dari PT AJB karena sifatnya darurat. Itupun kami harus membayar langsung. Setiap truk Rp 200-250 ribu. Kalau tidak diatasi begitu, ya makin numpuk," ujar Salam.

Salam menjelaskan, pengangkutan sampah saat ini terhambat oleh proses lelang yang belum tuntas. TPS di Pasar Induk Kramatjati mampu menampung 200 kubik sampah setiap harinya, namun yang dapat diangkut maksimal hanya 140 kubik. Sehingga setiap hari tersisa 60 kubik yang tidak terangkut.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptasari Ediningtyas mengakui ada kendala dalam pengangkutan sampah di Pasar Induk Kramatjati. Namun ia berjanji seluruh sampah yang menumpuk hari ini segera diangkut seluruhnya hingga bersih.

"karena ada truk yang tidak bisa mengangkut maka sampah jadi menumpuk. Terjadi akumulasi tumpukan sampah setiap harinya, sehingga seperti tidak terangkut," ujar Saptasari.

BERITA TERKAIT
8 Ton Sampah Menumpuk di Kecamatan Jatinegara

Sampah di TPS Matraman Menggunung

Rabu, 22 Oktober 2014 5018

Pemprov DKI Ambil Alih Tanggung Jawab Pembersihan Monas

DKI Kebut Pembersihan Sampah Bekas Pesta Rakyat di Monas

Selasa, 21 Oktober 2014 4012

Antisipasi Genangan, 42 Titik Saluran Air Dikeruk

Antisipasi Banjir, 42 Saluran Air Dikeruk

Selasa, 21 Oktober 2014 3881

Tidak Ada Tps, Kemayoran Darurat Sampah

Sampah Menumpuk, Kemayoran Minim TPS

Sabtu, 11 Oktober 2014 5206

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468505

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285053

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282630

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks