Jumat, 20 April 2018 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 3396
(Foto: Erna Martiyanti)
Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan tengah berupaya mengubah wajah gang sempit di wilayahnya menjadi kampung hidroponik melalui pertanian perkotaan (urban farming).
Lurah Pengadegan, Muhammad Mursid mengatakan, di wilayahnya ini banyak terdapat gang sempit yang bisa diubah menjadi kampung hidroponik.
"Dengan konsep hidroponik ini bisa membuat gang-gang sempit yang ada menjadi lebih bersih, asri dan dapat dimanfaatkan," ujarnya, Jumat (20/4).
Ia menuturkan, pada 2017 lalu, pihaknya mendapatkan bantuan peralatan hidroponik. Kemudian warga mulai mengembangkan sendiri dari hasil swadaya.
Menurut Mursyid, di wilayahnya saat ini setidaknya sudah ada tiga RW yang mengembangkan konsep hidroponik di lingkungannya. Tiga RW yang dimaksud masing-masing RW 01, 02 dan 07.
"Setiap gang di RW tersebut terlihat asri ditanami berbagai tanaman hidroponik seperti bayam, pakcoy, kangkung, selada, sawi, seledri hingga cabai," ungkapnya.
Mursyid menambahkan, di RW 01 Gang C, terdapat vertical garden yang menempel di tembok rumah warga. Vertical garden tersebut dikhususkan untuk tanaman obat keluarga (toga).
"Ini semua dikembangkan warga dan murni hasil swadaya. Sehingga mereka merasa memiliki dan ikut merawatnya," ucapnya.
Ketua RW 01 Pengadegan, Syaifullah Muzjamal menuturkan, sejauh ini di lingkungannya, baru dua RT yang mengembangkan konsep hidroponik. Diharapkan RT lainnya bisa ikut serta mengembangkan pertanian perkotaan ini.
"Saat ini baru dua RT yakni
RT 01 dan RT 03. Kita ingin setiap RT yang berpotensi, dibuat juga kampung hidroponik," harapnya.Ia melihat antusiasme warga dalam mengembangkan hidroponik ini cukup tinggi. Karena jika tidak ada partisipasi dari masyarakat, akan sulit untuk mengembangkannya.
"Hasil panen sudah mulai dijual warga sekitar. Nantinya hasil penjualan digunakan untuk membeli bibit dan nutrisi lagi," tandasnya.