Selasa, 06 Februari 2018 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2174
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Sekitar 700 ton sampah berhasil diangkut menggunakan 100 armada milik Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta dari sepanjang aliran Sungai Ciliwung, Senin (5/2) malam. Bahkan, khusus di Jembatan KH Abdulah Syafe'i, Tebet, Jakarta Selatan, hingga malam ini berhasil diangkut 220 ton sampah.
Pantauan Beritajakarta, sampah yang menumpuk mayoritas berupa kayu, bambu, bongkahan batang pohon, plastik, styrofoam, termasuk material rumah tinggal beserta isinya seperti kasur dan bangku.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Aji mengatakan, seluruh armada baik di tingkat dinas maupun sudin dikerahkan untuk mengangkut sampah di titik-titik penumpukan sehingga tidak menghambat aliran air.
"Kendaraan semua turun, nggak ada yang di kantor, khusus di Kampung Melayu ada sekitar 40 truk bermacam tipe, spider dua unit, dan satu ekskavator long arm, jam 17.00 kami sudah standby," ujar Isnawa di Jalan KH Abdulah Syafe'i, Selasa (6/2) dinihari .
Dikatakan Isnawa, sampah yang diangkut langsung dibawa ke Bantar Gebang. Untuk mensiasati percepatan pengiriman dan pengangkutan sampah, Dinas Lingkungan Hidup sudah menyiapkan satu zona di Bantar Gebang khusus menampung sampah dari Sungai Ciliwung ini.
"Di Bantar Gebang ada titik buang tersendiri untuk sampah ini jadi kendaraan tidak antre. Sudah ditentukan sudah kami bagi tugas, tinggal pelaksanaannya saja," kata Isnawa.
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pengangkutan sampah di Sungai Ciliwung sampai benar-benar teratasi.
"Kendalanya kabel dan lalu lintas padat, tapi tiga pilar ikut membantu. Sampai selesainya, kalau masih datang (sampah) terus kita tetap angkut sampahnya," kata Ali.