Senin, 06 Oktober 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 4897
(Foto: doc)
Kebakaran hebat menghanguskan dua dari 11 blok pengolahan ikan di Kompleks Pengolahan Hasil Perikanan Tradi
sional (PHPT) Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar pukul 14.30. Akibat kebakaran tersebut, 29 unit bangunan di dua blok tersebut yaitu, Blok B dan C ludes terbakar.Api sendiri diketahui berasal dari unit nomor 8 Blok B, Kompleks PHPT sekitar pukul 14.15. Tak lama kemudian, karena banyaknya material yang mudah terbakar, api membesar dan menghanguskan 29 unit bangunan lain yang terdapat di Blok B dan C Kompleks PHPT.
Salah seorang saksi mata, Afandi (60) mengatakan, api mulai terlihat sekitar pukul 14.30 dari salah satu unit bangunan di Blok B. Unit tersebut merupakan warung kelontong yang dikelola oleh seorang berinisial S (50).
"Ini hampir semua bangunannya terbuat dari kayu, makanya api cepat membesar. Yang punya warung itu lagi masak, kemungkinan kebakaran berasal dari kompor," ujarnya, Senin (6/10).
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara, Mucthar Zakaria mengatakan, sebanyak 21 unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi. Setelah berjibaku dengan api, satu jam kemudian api bisa dikuasai petugas.
"Setelah satu jam api baru kita bisa lokalisir. Sekarang masih dilakukan pendinginan," ucapnya.
Muchtar mengaku belum bisa menyimpulkan dugaan serta kerugian yang ditimbulkan. Sebab, hingga kini, pihaknya masih fokus melakukan pemadaman. Namun, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka berat akibat kebakaran tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, lokasi yang terbakar adalah tempat pengolahan ikan di bawah kendali UP Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke. Dari data yang dimiliki, sebanyak 29 unit bangunan yang terdapat di 2 blok ludes terbakar.
"Kita sudah melaporkan kejadian ini langsung kepada Wakil Gubernur. Untuk kerugian yang diakibatkan masih kita data," tandasnya.