Selasa, 19 Desember 2017 Reporter: Keren Margaret Vicer Editor: Toni Riyanto 3438
(Foto: Keren Margaret Vicer)
Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta mendukung pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) untuk mengatasi permasalahan sampah di Ibukota. Tujuannya, agar program Jakarta Bersih dapat direalisasikan dengan baik.
Sekretaris Badan Pekerja DRD Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Fausal Kahar menuturkan, untuk menerapkan program Jakarta Bersih harus dimulai dengan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
"Penanganan dan pengolahan sampah harus dilakukan menggunakan ITF," kata Fausal, di Kantor DRD Provinsi DKI Jakarta, Kompleks Dinas Teknis, Jl Taman Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Dijelaskannya, pengolahan sampah menggunakan sistem ITF sudah diterapkan di sejumlah negara dan terbukti efektif.
"Kita tidak cukup hanya mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang," terangnya.
Fausal menambahkan, pihaknya juga menginginkan agar pemerintah bisa mendorong perusahaan plastik agar menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, program Bank Sampah juga perlu digencarkan.
"Selain membuat sistem, sosialisasi dan edukasi, kami sangat mengapresiasi pemerintah yang sudah menegakkan hukum bagi masyarakat yang kedapatan membuang sampah sembarangan," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bekerjasama dengan perusahaan asal Finlandia, Fortum akan membangun ITF di Sunter, Jakarta Utara. ITF Sunter ditarget sudah bisa beroperasi di tahun 2019.
Sebanyak 2.000-2.200 ton sampah per hari atau sekitar 30 persen dari total sampah di DKI Jakarta yang mencapai 7.000 ton diproyeksikan dapat dimusnahkan di ITF Sunter. Sampah tersebut akan dibakar pada suhu 1.200-1.600 derajat celsius dan bisa memproduksi energi listrik sebesar 35 Megawatt.