Rabu, 01 Oktober 2014 Reporter: Folmer Editor: Dunih 5501
(Foto: Yopie Oscar)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera menutup seluruh perlintasan sebidang di ibu kota. Pasalnya, ribuan orang telah menjadi korban akibat kecelakaan di perlintasan kereta api (KA) tersebut.
"Hampir 6.000 orang meninggal karena perlintasan kereta api, lebih banyak daripada jenderal membunuh. D
itutup enggak jadi kecelakaan. Baru matahari terbit saja gara-gara perlintasan, sudah satu nyawa lewat, jadi perlu ditutup perlintasannya," pinta Ahok, dalam sambutannya pada acara penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT KAI di Balairung, Balaikota, Selasa (1/10).Menurutnya, perlintasan sebidang kereta api yang telah terbangun underpass atau flyover sebaiknya segera ditutup untuk mencegah meningkatnya angka kematian tersebut. Ia juga meminta gerbong kereta diperbanyak, agar penumpang yang terangkut lebih banyak lagi.
"Saya juga minta gerbong kereta lebih banyak nambah keretanya, tiap menit lewat. Biar macet tidak apa-apa, karena nanti lewat bawah atau atas," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Ignasius Jonan menyatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan kereta api di ibu kota. Peningkatan bertujuan agar layanan kereta api bisa lebih maksimal.
"Dengan demikian, keselamatan dan keamanan penumpang jadi terjaga. Terkait dengan perjanjian antara Pemprov DKI dan KAI untuk sebagian jalur KAI dibangun rusunawa dan sebagainya akan didetailkan lagi tentang lokasi, dan hal-hal yang bersifat aspek komersial," tandasnya.