Selasa, 12 Desember 2017 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 2275
(Foto: doc)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Barat, Fredy Setiawan, meminta 56 lurah menginventarisir seluruh bank sampah unit (BSU) di wilayahnya baik di tingkat RT, RW, sekolah, pasar dan rumah sakit atau puskesmas.
Dikatakan Fredy, inventarisir ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Wali Kota Jakarta Barat Nomor 43 tahun 2017 terkait pembentukan bank sampah.
"Inventarisir dilakukan untuk mengetahui jumlah BSU yang telah terbentuk di tingkat RT, RW yang terkoneksi dalam sistem elektronik bank sampah," kata Fredy Setiawan, Selasa (12/12).
Hasil pendataan, lanjut Fredy, harus dilaporkan ke Wali Kota paling lambat 31 Desember. Laporannya mencakup data pengelola, nasabah dan jumlah hasil produksi.
"Saya minta seluruh bank sampah yang telah beroperasi masuk di dalam sistem e - bank sampah," ujarnya.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto mengungkapkan, dari total 241 BSU yang sudah terbentuk di tingkat RW, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, 151 di antaranya sudah bekerja sama dengan Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati Jakarta Barat.
"Sebanyak 90 BSU telah beroperasi namun belum terdata di BSI. Kami terus berupaya mengejar target sesuai instruksi wali kota, sebanyak 568 BSU terbentuk di Jakarta Barat," tandasnya.