Jumat, 26 September 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 2905
(Foto: doc)
Sebanyak 16 pemuda yang diduga preman kembali terjaring razia petugas gabungan Polsek Palmerah dan Satpol PP saat sedang nongkrong di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Razia dilakukan untuk menciptakan kondisi Jakarta Barat yang aman, nyaman, dan kondusif.
Wakapolsek Metro Palmerah, AKP Prasojo mengatakan, 16 pemuda yang diduga preman dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tersebut ditangkap di kawasan Slipi, Kemanggisan, dan KS Tubun.
“
Titik-titik tersebut memang rawan preman dan keberdaannya membuat masyarakat resah ,” ujar Prasojo, Jumat (26/9).Namun, dari 16 orang yang terjaring razia, hanya 5 orang yang terpaksa ditahan untuk selanjutnya dikirim ke Panti Sosial, Kedoya, Jakarta Barat. Sisanya, dilepas karena bukan preman atau PMKS. Mereka yang dilepas diketahui memiliki pekerjaan tetap dan bisa menunjukkan identitas yang jelas.
“Kelima orang yang kami tahan dan kirim ke Panti Sosial Kedoya merupakan anak punk,” ucap Prasojo.
Syamsudin (37) salah seorang yang terjaring razia menuturkan, ketika ditangkap dirinya sedang menunggu angkutan umum hendak pergi memulung ke Kebon Nanas. Namun, ia mengaku tidak memiliki KTP DKI.
“Pekerjaan saya memang mulung. Saya hanya bisa pasrah, karena memang tidak memiliki KTP,” tandasnya.