Rabu, 24 September 2014 Reporter: Agustian Anas Editor: Agustian Anas 4430
(Foto: doc)
Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) terus konsisten melestarikan seni dan budaya Betawi. Salah satunya dengan menggelar workshop tata rias pengantin Betawi, di gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9). Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman.
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Tatang Hidayat, mengatakan, kegiatan ini sebagai implementasi dari visi dan misi Gubernur DKI yang ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yang berbudaya.
"Budaya Betawi sebagai budaya inti masyarakat Jakarta menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter masyarakat yang berbudaya melalui kegiatan yang bersifat sosialisasi, edukasi, dan motivasi di bidang seni budaya," ujar Tatang.
Tokoh muda Betawi ini mengatakan, workshop tata rias pengantin Betawi ini diikuti 150 sanggar tata rias pengantin yang tersebar di lima wilayah Ibu Kota. Kegiatan ini bertujuan menambah keterampilan penata rias di bidang tata rias pengantin Betawi.
"Diharapkan kegiatan ini bisa diteruskan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta secara simultan di lima wilayah Ibu Kota agar penata rias yang belum terakomodir dalam kegiatan ini bisa tersentuh. Jakarta sebagai kota metropolitan tidak mungkin menahan arus budaya modern. Tata rias pengantin ini bisa menjadi filter arus globalisasi untuk mempertahankan komitmen identitas diri bagi warga Jakarta," ungkapnya.
Dalam hal pelestarian budaya ini, kata Tatang, seyogyanya pemerintah bisa mengimbangi antara kegiatan atraktif dan kegiatan edukatif sehingga bisa melahirkan pelaku-pelaku baru yang kreatif dan profesional.
Hadir sebagai pembicara dalam workshop tersebut profesional dalam bidang budaya dan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Turut hadir para kepala suku dinas pariwisata, UPT Anjungan TMII, Badan Koordinasi Kesenian Indonesia, serta dan LSM Internasional Shoka Ga kai.
Workshop tersebut diawali dengan penampilan prosesi adat ngarak pengantin Betawi yang terdiri dari komponen pengantin, orangtua, rebana ketimpring, palang pintu, dan seserahan lengkap dengan kostum adatnya.