Senin, 22 September 2014 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3309
(Foto: Yopie Oscar)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Pemerintah Republik Fiji dalam bidang pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemprov DKI dan Fiji di Balaikota, Senin (22/9).
Dalam penandatangan kerja sama tersebut, Pemprov DKI diwakili Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, sedangkan dari Fiji hadir beberapa pejabat dari National Fire Authority (NFA). Pemerintah Fiji ingin belajar dengan Pemprov DKI Jakarta yang memiliki pengalaman menangani kebakaran.
“Bagi mereka (Fiji), Jakarta ini berpengalaman karena tiap hari itu ada kebakaran di Jakarta. Setahun bisa 6.000 kejadian, sekarang sudah mulai turun. Mereka ingin belajar dari kita,” ujar Basuki usai penandatanganan MoU dengan Ketua Otoritas Pemadam Kebakaran Fiji, Francis Kean, di Balaikota, Senin (22/9).
Ia mengungkapkan, bentuk kerjasama antara Pemprov DKI dan Pemerintah Republik Fiji yang disepakati berupa training petugas kebakaran selama tiga bulan yang akan dimulai Oktober 2014.
“Kita akan share pengalaman ke Fiji antara lain hal-hal yang membuat suatu kawasan bisa terbakar selain faktor korsleting listrik. Jadi nanti orang-orang dari Fiji bisa lihat kesulitannya di mana, karena nanti mereka langsung terjun ke tim pemadam untuk belajar,” ungkapnya.
Sementara Ketua Otoritas Pemadam Kebakaran Fiji, Francis Kean menuturkan, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Republik Fiji pada 2012 silam.
“(Kami memilih Jakarta) karena kami melihat banyak kesamaan dalam operasional antara otoritas pemadam kebakaran di Fiji dan di Jakarta,” katanya.
Ia menambahkan, pemerintah Fiji saat ini sedang mengembangkan peran dinas pemadam dari sekadar memadamkan api ke operasi penyelamatan jiwa.