Senin, 22 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 4644
(Foto: Yopie Oscar)
Peristiwa kebakaran masih menjadi momok menakutkan bagi warga Jakarta. Bagaimana tidak, tingginya kasus kebakaran di ibu kota ternyata belum diimbangi dengan jumlah personel pemadam kebakaran (damkar) ditambah masih minimnya jumlah posko damkar yang tersebar di lima wilayah kota Jakarta.
Saat ini, jumlah petugas damkar hanya berjumlah 2.900 petugas. Padahal, dengan luas ibu kota yang mencapai 661 kilometer persegi, idealnya terdapat 4.500 petugas damkar. "Idealnya jumlah petugas damkar di Jakarta 4.500. Saat ini hanya 2.900 petugas. Harusnya ada penambahan personel," ujar Subejo, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta di Balaikot, Senin (22/9).Sedangkan untuk jumlah pos damkar hanya terdapat di 100 lokasi. Padahal, idealnya, satu kelurahan memiliki satu pos damkar. Sedangkan jumlah kelurahan di seluruh Jakarta jumlahnya mencapai 267 kelurahan. "Saat ini pos yang kita punya baru sekitar 100 pos. Jumlah itu masih kurang soalnya di amanat perda tiap satu kelurahan ada satu pos," ucapnya.
Penambahan pos damkar, kata Subejo, dilakukan setiap tahun yang difokuskan di daerah rawan kebakaran seperti Tambora, Cengkareng, Penjaringan dan Pademangan.
Adapun penyebab tertinggi kasus kebakaran di ibu kota masih didominasi oleh korsleting listrik. Pihaknya juga mencatat selama Januari hingga September 2014 tercatat sudah terjadi 260 kasus kebakaran.
Selain berupaya menambah personel dan pos damkar, sambung Subejo, pihaknya juga tengah mengajukan pengadaan 10 pos damkar mobile. Sayangnya, Subejo enggan menyebutkan jumlah anggaran untuk pengadaan 10 pos damkar mobile tersebut.