Senin, 22 September 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 2986
(Foto: doc)
Penerapan aturan pembatasan beban kendaraan yang melintas di Jalan Tol Wiyoto Wiyono mulai diterapkan, Senin (22/9). Hari pertama penerapan, 15 kendaraan ditilang dan dikenakan denda maksimal sebesar Rp 500 ribu.
Penerapan aturan batasan berat kendaraan mewajibkan total beban berat kendaraan maksimal 10 ton persumbu mobil, ditambah berat bersih kendaraan. Dari data selama diberlakukannya sosialisasi di Tol Wiyoto Wiyono, jumlah kendaraan yang overload (melebihi beban) sangat tinggi.
Sejak disosialisasikan mulai Mei hingga Agustus 2014, dari 234 yang dicurigai, 68 persen diantaranya terbukti overload. Sedangkan di bulan September, dari 3 kali dilaksanakan sosialisasi, Kamis (4/9), Selasa (9/9) dan Kamis (11/9), 69 persen dari 91 kendaraan yang dicurigai terbukti overload.
Wakasat PJR Polda Metro Jaya, Kompol Wagino, mengatakan, dari sekitar 20 kendaraan yang diduga melebihi muatan, 15 diantara terbukti overload.
"Para pengemudi kita kasih lembaran tilang warna biru. Mereka dikenakan sanksi sesuai pasal 307 UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dengan denda sebesar Rp 500 ribu," katanya, Senin (22/9).
Diakui Wagino, walau aturan tentang batasan beban kendaraan sudah diberlakukan sejak lama, namun pihaknya kesulitan memilah mana kendaraan yang overload. Sebab, selama ini, mereka tidak dibekali dengan alat untuk mengukur beban kendaraan.
Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Arifin Hamonangan, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian. Untuk kendaraan yang overload, selain dikeluarkan dari jalan tol dan ditilang, mobil tersebut akan dikandangkan.
Berbeda dengan kendaraan yang kedapatan parkir liar, untuk dapat keluar mereka hanya dikenakan retribusi Rp 10.000 sesuai perda nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi daerah. "Jadi ini dalam rangka memberi efek jera," tandasnya.