Jumat, 19 September 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 5738
(Foto: Wahyu Ginanjar Ramadhan)
Volume sampah yang terus meningkat di wilayah Jakarta Timur, ternyata belum diimbangi dengan ketersediaan armada pengangkut sampah yang layak. Dari 154 unit truk pengangkut sampah yang dimiliki Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, 92 truk diantaranya telah berusia di atas 15 tahun.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, Apul Silalahi menjelaskan, rata-rata volume sampah yang harus diangkut ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi mencapai 1.800 ton per harinya. Volume sampah ini diprediksi meningkat setiap tahunnya.
"Minimnya armada truk sampah yang memadai membuat pengangkutan sampah ke Bantar Gebang kurang maksimal. Dari 154 truk yang kita dimiliki, baru 62 truk yang sudah diremajakan," kata Apul, Jumat (19/9).
Apul mengharapkan, 92 truk yang sudah berusia tua bisa diremajakan secepatnya agar pengangkutan sampah bisa dilakukan lebih optimal. "Mudah-mudah cepat diganti truk-truk yang sudah tua," ujarnya.
Apul mengungkapkan, selain masalah truk, pihaknya juga mengeluhkan minimnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Dia telah meminta pihak kecamatan dan kelurahan untuk menyediakan lahan TPS di masing-masing wilayahnya. Untuk setiap TPS dibutuhkan lahan berukuran 10 meterx10meter untuk TPS ukuran sedang dan 5 meterx3 meter untuk TPS ukuran kecil.
Apul menambahkan, penanganan sampah bukan hanya tanggungjawab pemerintah tapi juga membutuhkan partisipasi dari masyarakat. "Masyarakat bisa melakukan daur ulang sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis, seperti kompos," terangnya.