Jumat, 19 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 14771
(Foto: doc)
Pasca ditetapkannya Joko Widodo sebagai Presiden RI terpilih, intensitas kegiatan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pun otomatis meningkat. Tak heran, untuk mendukung mobilitas yang tinggi, dalam beberapa hari terakhir, jumlah pengawal pribadi Ahok, sapaan akrab Basuki pun mengalami penambahan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kabiro Kepala Daerah dan Kerjasama Luan Negeri (KDH KLN) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, tidak ada standar operasional prosedur (SOP) pengamanan untuk Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Jakarta. Penggunaan pengawal pribadi, merupakan hak prerogatif yang didapatkan oleh pimpinan ibu kota.
Jika selama ini, pengawal Basuki berjumlah tiga sampai empat pengawal, maka mulai saat ini ditambah tiga personel lagi. Bahkan, para pengawal ini juga dilengkapi dengan senjata. "Senjata ini bukan karena ada ancaman dari mana-mana ya. Pak Wagub ini warga Indonesia yang baik kok. Saya juga pegang senjata, untuk jenisnya ditanyakan ke Pak Wagub," ujar Heru, Jumat (19/9).
Dikatakan Heru, penambahan pengamanan ini lantaran mobilitas Basuki semakin tinggi. Terlebih, mantan Bupati Belitung Timur ini pun akan naik kelas menjadi Gubernur DKI. "Sekarang, eskalasi intensitas dan mobilitas beliau lebih padat dari sebelumnya. Pak Wagub lebih giat turun ke lapangan," katanya.
Sebelum ini, pengawal pribadi Ahok berjumlah 8 orang yang terbagi menjadi dua tim. Perhari, satu tim terdiri dari tiga hingga empat personel. Apabila ditambah tiga pengawal pribadi, totalnya ada 10-12 pengawal pribadi yang berasal dari Polda Metro Jaya. Pengawal pribadi sudah mulai bekerja sejak Senin (15/9) lalu.