Kamis, 12 Oktober 2017 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 1924
(Foto: Humas Jakarta Utara)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Utara melakukan analisa penyebab kemacetan di Jalan Yos Sudarso. Nantinya akan dibuat solusi agar pengendara bisa lebih nyaman melewati jalur tersebut.
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Utara, Benhard Hutajulu mengatakan, hasil analisa di lapangan, kemacetan lalu lintas di Jalan Yos Sudarso sedikitnya disebabkan beberapa faktor.
Pertama, pada ruas jalan dari arah Cawang menuju Tanjung Priok, lebih disebabkan adanya penyempitan jalan di persimpangan Sunter. Kemacetan diperparah adanya pembangunan proyek jalan layang tol dan LRT di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading.
"Solusinya, U Turn atau putaran jalan di Sunter, dekat Makodim 0502/JU diperlebar. Sehingga kendaraan yang akan putar arah lebih cepat," kata Benhard, Kamis (12/10).
Sedangkan di ruas sebaliknya, dari arah Tanjung Priok menuju Cawang, kemacetan dipicu adanya beton MCB pembatas koridor Transjakarta depan Mapolres Jakarta Utara. Ada usulan agar beton MCB itu dimundurkan atau dihilangkan hingga ke Plumpang.
"Fungsi beton MCB itukan untuk membantu sterilisasi koridor Tranjakarta. Kalau saya sih usul tidak perlu sampai ke Plumpang, tapi cukup dimundurkan sejajar dengan pintu tol Tanjung Priok," ucapnya.
Persoalan lainnya, banyaknya pul truk trailer dan peti kemas di pinggir Jalan Yos Sudarso sisi timur. Sehingga ini juga memicu kemacetan lalu lintas, saat kendaraan berat ini keluar masuk pul.
"Khusus untuk pul trailer dan peti kemas, akan dibahas lebih khusus lagi pekan depan. Melibatkan PTSP dan yang terkait. Apakah masih diperbolehkan beroperasi atau tidak di kawasan itu," tandasnya.