Selasa, 01 Agustus 2017 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1780
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), membahas sistem pengintegrasian transportasi antar moda dan wilayah untuk mengatasi kemacetan di Ibukota.
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pembahasan meliputi teknis sistem pembayaran pengguna transportasi, serta penataan stasiun yang terintegrasi dengan Transjakarta.
"Mengatasi kemacetan Jakarta perlu integrasi sistem transportasi antar moda antar wilayah," ujar Djarot, Selasa (1/8).
Dikatakan Djarot, pengintegrasian sistem akan semakin memudahkan masyarakat sehingga mereka beralih menggunakan angkutan umum.
Selain itu, kata Djarot, pengintegrasian sistem juga mampu memonitor pergerakan penumpang sehingga bisa merumuskan kebijakan yang sesuai.
"Masing-masing wiilayah ketemu dan kita tidak mendata sendiri-sendiri. Kita akan segera buat MoU dengan pemerintah daerah kawasan sekitar," kata
nya.Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menambahkan, dalam koordinasi sempat dibahas pula rencana pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di 17 stasiun sebagai integrasi antar moda. Namun, sebagai solusi jangka pendek pihaknya akan melakukan penataan lebih dahulu.
"Kalau pembangunan TOD kan lama. Jangka pendeknya kita akan lakukan penertiban angkutan roda dua online dulu," tandasnya.