Rabu, 17 September 2014 Reporter: Andry Editor: Dunih 4563
(Foto: doc)
Pembangunan lima pasar rakyat yang telah diresmikan Gubernur DKI, Joko Widodo sejak tahun lalu, molor dari rencana semula. Proyek itu terhambat karena beberapa faktor. Salah satunya kasus gugatan pengelola Pasar Benhil Kavling 36 kepada PD Pasar Jaya.
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis mengatakan, pembangunan pasar rakyat baru berjalan di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan. Di pasar itu pembangunan sudah memasuki tahap finishing dan tinggal memasukan para pedagang ke dalam.
"Saat ini hanya satu pasar yang masih jalan, di Pasar Manggis. Itu sudah tahap finishing, kita tinggal menempatkan pedagang kembali ke pasar," kata Djangga di Balaikota, Rabu (17/9).
Ia menambahkan, di Pasar Pesanggrahan, pembangunan sudah berjalan hingga lantai 2. Sedangkan di Kebon Bawang baru dibangun pondasi. Sementara di Pasar Nangka Bungur, bangunan lama pasar, baru diratakan dan memasukan pedagang ke tempat penampungan.
"Di Kampung Duri itu juga terkendala. Kebetulan pasar itu terkena rencana pelebaran jalan, jadi izinnya gak keluar," ujarnya.
Djangga mengaku pihaknya sedang mengejar keterlambatan dari pembangunan lima pasar rakyat tersebut. Terlebih, ada banyak pedagang yang telah terlalu lama berjualan di tempat penampungan. "Kita memang mesti kejar keterlambatan ini karena kasihan pedagang sudah lama di penampungan," ucapnya.
Dikatakan Djangga, pasar rakyat dibangun untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) di lingkungan sekitar agar lebih tertib dan teratur. Jumlah pedagang yang ditampung di lima pasar rakyat tersebut bervariasi. "Bervariasi, di Pasar Manggis, ada 380 sekian pedagang. Kaki lima yang ada di lingkungan itu juga kita masukin semua supaya tertib," jelasnya.
Djangga menargetkan, pasar rakyat di Pasar Manggis akan beroperasi akhir bulan ini atau awal bulan. Saat ini, pembangunan di pasar tersebut sudah memasuki tahap
finishing . "Rencananya akhir bulan ini atau bulan depan mereka pindah," tandasnya.