Selasa, 16 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 8768
(Foto: Erna Martiyanti)
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Lasro Marbun mengaku kesal dan geram atas tindakan yang dilakukan tenaga honorer di lingkungan Disdik DKI Jakarta. Pasalnya, mereka nekat berbuat curang dengan memalsukan form K2 demi mendapatkan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Yang lebih memprihatinkan, diungkapkan Lasro, jumlah tenaga honorer yang nekat berbuat curang itu diketahui banyak. Bahkan dalam pemeriksaan yang dilakukan, diketahui ratusan form K2 ratusan tenaga honorer itu bodong alias asli tapi palsu. Sebanyak 300 tenaga honorer itu diketahui memalsukan tanda tangan pengukuhan form K2 dari kepala sekolah.
"Sekitar 300 tenaga honorer yang memalsukan tanda tangan kepala sekolah untuk mendapatkan form K2," ujar Lasro di Balaikota DKI, Selasa (16/9).
Dikatakan Lasro, penerimaan CPNS Pemprov DKI dari tenaga honorer saat ini memang tengah berlangsung. Form K2 bodong itu diketahui saat proses pengesahan Nomor Induk Kepegawaian (NIP).
"Untuk form K2 ada yang sudah lulus dan belum. Dalam pengesahan NIP ternyata setelah ditelusuri beberapa orang diantaranya banyak melampirkan dokumen bodong," ungkapnya.
Dia menuturkan form K2 yang dianggap bodong adalah tenaga honorer yang baru bekerja selama satu tahun tetapi telah mendapatkan form tersebut. Padahal, secara aturan yang boleh mendaftarkan minimal yang telah bekerja selama 10 tahun atau lebih.
"Kita akan pilah lagi, jika di atas tahun 2005 maka akan kita tolak," ucapnya.
Pihaknya pun masih mencari sanksi apa yang akan diberikan kepada para tenaga honorer yang memalsukan dokumen ini. Namun dipastikan mereka akan mendapatkan sanksi tegas.
"Yang baru kan sedang didata. Tetap akan diberikan sanksi, karena sudah memalsukan dokumen penting," tegasnya.