Minggu, 17 September 2017 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 3275
(Foto: doc)
Sejak diresmikan pada April lalu hingga saat ini, omset Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati Jakarta Barat yang terletak di asrama Dinas Kebersihan DKI, Jalan Bambu Larangan, Cengkareng, telah mencapai Rp 398 juta.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto mengatakan, BSi Satu Hati ini merupakan kerja sama pihaknya dengan salah satu perusahaan air minum mineral kemasan dan perbankan nasional.
"Produsen air minum mineral membeli sampah botol plastik di atas harga pasar. Sedangkan perbankan nasional membantu warga yang menjadi nasabah bank sampah melalui 'Ayo Menabung dengan Sampah'," ujar Edi, Sabtu (16/9).
Keberadaan bank sampah, sambung Edi, sudah dirasakan manfaatnya oleh warga. Saat ini di Jakarta Barat ada 116 bank sampah yang sudah beroperasi.
"Ke depan, bank sampah unit akan bertambah di tingkat RW dan kelurahan," ujarnya.
Edi menjelaskan, pihaknya juga gencar mengajak warga Jakarta Barat turut andil dalam usaha mengurangi sampah.
"Cukup membawa sampah ke bank sampah unit dan melakukan penimbangan. Nanti petugas akan membantu mencatat berat dan nilai sampah di sebuah aplikasi online. Hasil penjualan dapat langsung masuk ke rekening tabungan," bebernya.
Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengolahan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ujang Solihin Sidik, mengapresiasi pengolahan BSI Satu Hati Jakarta Barat.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama ini juga ikut mendorong produsen atau perusahaan yang menghasilkan produk kemasan agar ikut mengurangi sampah. BSI Satu Hati menjadi contoh yang akan diterapkan di kota lainnya," tandasnya.