Rabu, 10 September 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Dunih 7489
(Foto: doc)
Rencana perbaikan terhadap 6 gedung Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Jakarta Utara tahun 2014 ini dipastikan batal. Hal itu dikarenakan waktu pelaksanaan pengerjaan yang tidak mencukupi, karena sebentar lagi sudah memasuki akhir tahun.
Keenam gedung sekolah
yang gagal direhab berat itu meliputi gedung SMAN 15, SMAN 72, SMAN 75, SMAN 114, dan SMAN 115 Jakarta. Sementara untuk SMKN 4 Jakarta yang akan dilakukan rehab ringan dengan meninggikan bangunan ruang teori dan ruang praktik juga gagal dilakukan.Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Utara, Mustafa Kemal mengatakan, pihaknya sudah membuat surat untuk membatalkan rehab di tahun 2014 ini. Ia mengaku tidak cukupnya waktu pengerjaan proyek menjadi alasan penundaan rehab tersebut. Sebab, hingga minggu kedua di bulan September ini, prosesnya masih berkutat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Provinsi DKI Jakarta.
"Hari ini surat sudah saya buat, besok akan kita kirim ke Dinas Pendidikan dan ULP. Karena Kalaupun dipaksakan tidak akan bisa mencukupi waktunya," ucap Kemal, Rabu (10/9).
Selain merencanakan merehab 6 gedung SMAN/SMKN, pihaknya tahun ini juga gagal melakukan rehab kantor Sudin Dikmen Jakarta Utara. Padahal, dana sebesar Rp 11,5 milliar sudah dianggarkan.
"Selain 11 sekolah yang sudah dianggarkan untuk rehab tahun 2015, yang gagal tahun ini kita coba anggarkan lagi. Mungkin kita masukkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT)," ujarnya.
Sementara 11 sekolah yang sudah dianggarkan untuk direhab tahun 2015 mendatang adalah, SMKN 4, SMKN 56, SMKN 36, SMAN 52, SMAN 72, SMAN 75, SMAN 110, SMAN 92, SMAN 40, SMAN 18, dan SMAN 111 Jakarta. Untuk perbaikan semua sekolah itu Kemal mengaku, menganggarkan dana sebesar Rp 19.371.300.000.